Agar sebuah akuarium koral dapat berfungsi sebagai sebuah ekosistem dengan baik, maka lingkungan akuarium tersebut harus memiliki seluruh komponen ekosistem yang menyerupai komponen di alam sesungguhnya.
Pada suatu sistem akuarium koral terdapat dua komponen utama, yaitu air dan substrat (media). Di dalam air terdapat bahan padatan terlarut maupun tersuspensi dan mahluk hidup. Mahluk hidup ini bisa terdiri dari mahluk berenang atau plankton. Mahluk berenang merupakan mahluk yang memiliki kemampuan bergerak sampai jarak tertentu dengan menentang arus dengan alat gerak yang dimilikinya, seperti ikan, udang, mamalia laut dan sejenisnya. Sedangkan plankton adalah mahluk hidup yang selalu bergerak bersama arus. Biasanya secara umum mahluk ini selalu dikaitkan dengan ukurannya yang kecil, sehingga meskipun secara mikro mungkin mereka memiliki kemampuan berenang, tetapi secara umum dalam skala "sehari-hari" selalu bergerak terbawa arus.
Air dalam lingkungan akuarium boleh dikatakan merupakan suatu lingkungan abnormal. Hal ini terutama disebabkan oleh jumlahnya yang sangat terbatas, khususnya dibandingkan dengan substrat dalam akuarium. Hampir seluruh pakan dan bahan lain yang diperlukan untuk kehidupan koral terbawa melalui arus. Dibandingkan dengan dengan luas habitat koral, laut boleh dikatakan tidak terbatas dan menyediakan bahan pakan dan bahan lainnya bagi kehidupan koral secara efektif dan berlebih. Di alam cadangan pakan ini tidak pernah berkurang, karena selalu diperbaharui melalui ombak dan arus yang datang.
Dalam lingkungan akuarium, sangat sedikit air laut yang melewati substrat koral. Dengan demikian makanan dan materi lain dalam sistem tersebut akan sangat cepat berkurang. Binatang laut yang dipelihara didalamnya tidak memiliki kemampuan untuk beradapatasi dengan kondisi yang sangat berbeda dengan lingkungannya awalnya ini. Sehingga sering hal tersebut mejadi penyebab kegagalan akuarium laut. Pengawasan dan perawatan aliran materi tersebut oleh karena itu, mejadi hal yang diperlukan agar tercipta lingkungan buatan yang sehat, disamping mejaga kualitas airnya itu sendiri.
Pada suatu sistem akuarium koral terdapat dua komponen utama, yaitu air dan substrat (media). Di dalam air terdapat bahan padatan terlarut maupun tersuspensi dan mahluk hidup. Mahluk hidup ini bisa terdiri dari mahluk berenang atau plankton. Mahluk berenang merupakan mahluk yang memiliki kemampuan bergerak sampai jarak tertentu dengan menentang arus dengan alat gerak yang dimilikinya, seperti ikan, udang, mamalia laut dan sejenisnya. Sedangkan plankton adalah mahluk hidup yang selalu bergerak bersama arus. Biasanya secara umum mahluk ini selalu dikaitkan dengan ukurannya yang kecil, sehingga meskipun secara mikro mungkin mereka memiliki kemampuan berenang, tetapi secara umum dalam skala "sehari-hari" selalu bergerak terbawa arus.
Air dalam lingkungan akuarium boleh dikatakan merupakan suatu lingkungan abnormal. Hal ini terutama disebabkan oleh jumlahnya yang sangat terbatas, khususnya dibandingkan dengan substrat dalam akuarium. Hampir seluruh pakan dan bahan lain yang diperlukan untuk kehidupan koral terbawa melalui arus. Dibandingkan dengan dengan luas habitat koral, laut boleh dikatakan tidak terbatas dan menyediakan bahan pakan dan bahan lainnya bagi kehidupan koral secara efektif dan berlebih. Di alam cadangan pakan ini tidak pernah berkurang, karena selalu diperbaharui melalui ombak dan arus yang datang.
Dalam lingkungan akuarium, sangat sedikit air laut yang melewati substrat koral. Dengan demikian makanan dan materi lain dalam sistem tersebut akan sangat cepat berkurang. Binatang laut yang dipelihara didalamnya tidak memiliki kemampuan untuk beradapatasi dengan kondisi yang sangat berbeda dengan lingkungannya awalnya ini. Sehingga sering hal tersebut mejadi penyebab kegagalan akuarium laut. Pengawasan dan perawatan aliran materi tersebut oleh karena itu, mejadi hal yang diperlukan agar tercipta lingkungan buatan yang sehat, disamping mejaga kualitas airnya itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar