Koordinator Kedai Daur Ulang yang juga penggiat di Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nursalam menyarankan masyarakat untuk mengurangi penggunaan produk dalam kemasan sachet kecil.
"Coba sekarang pikir kalau setiap ibu-ibu rumah tangga memakai sabun cuci kemasan kecil untuk dipakai dalam sehari, berapa sampah yang terakumulasi dan terbuang?" kata Nursalam saat ditemui Kompas.com akhir pekan lalu. "Lalu kan sekarang ada keluarga tuh yang kalau beli shampo sachet-an. Itu kalau dalam setiap waktu yang sama ada 10.000 orang yang pakai bersamaan. Kan ada 10.000 plastik sachet. Kalau ditotal dalam sebulan, ada banyak sekali itu," lanjut Nursalam.
Menurut Nursalam, masalahnya adalah plastik yang jadi kemasan berdampak sangat besar pada lingkungan. Plastik termasuk sampah yang tidak dapat diurai.
"Bukan berarti saya anti-produk sachet ya. Kecuali kalau emergency, ya mau bagaimana. Tapi kalau secara terus-menerus, itu akan besar dampaknya," papar Nursalam yang telah mengelola kedai daur ulangnya sejak tahun 1995.
Nursalam menyarankan masyarakat membeli produk kemasan besar sekaligus. "Produk kemasan besar itu kan harganya kalau dihitung-hitung juga lebih murah kan. Lalu kalau misalnya beli sabun cuci yang ada wadahnya itu, kan akan mengurangi sampah," katanya.
Hal-hal sepele seperti pemilihan kemasan produk menurut Nursalam perlu diperhatikan agar jumlah sampah bisa dikurangi. Nursalam mengungkapkan, salah satu penyebab menumpuknya sampah adalah karena gaya hidup lingkungan rumah tangga yang kurang ramah lingkungan. (Yunanto Wiji Utomo)
0 komentar:
Posting Komentar