This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 20 Februari 2011

Habitat artifisial

Agar sebuah akuarium koral dapat berfungsi sebagai sebuah ekosistem dengan baik, maka lingkungan akuarium tersebut harus memiliki seluruh komponen ekosistem yang menyerupai komponen di alam sesungguhnya.

Pada suatu sistem akuarium koral terdapat dua komponen utama, yaitu air dan substrat (media). Di dalam air terdapat bahan padatan terlarut maupun tersuspensi dan mahluk hidup. Mahluk hidup ini bisa terdiri dari mahluk berenang atau plankton. Mahluk berenang merupakan mahluk yang memiliki kemampuan bergerak sampai jarak tertentu dengan menentang arus dengan alat gerak yang dimilikinya, seperti ikan, udang, mamalia laut dan sejenisnya. Sedangkan plankton adalah mahluk hidup yang selalu bergerak bersama arus. Biasanya secara umum mahluk ini selalu dikaitkan dengan ukurannya yang kecil, sehingga meskipun secara mikro mungkin mereka memiliki kemampuan berenang, tetapi secara umum dalam skala "sehari-hari" selalu bergerak terbawa arus.

Air dalam lingkungan akuarium boleh dikatakan merupakan suatu lingkungan abnormal. Hal ini terutama disebabkan oleh jumlahnya yang sangat terbatas, khususnya dibandingkan dengan substrat dalam akuarium. Hampir seluruh pakan dan bahan lain yang diperlukan untuk kehidupan koral terbawa melalui arus. Dibandingkan dengan dengan luas habitat koral, laut boleh dikatakan tidak terbatas dan menyediakan bahan pakan dan bahan lainnya bagi kehidupan koral secara efektif dan berlebih. Di alam cadangan pakan ini tidak pernah berkurang, karena selalu diperbaharui melalui ombak dan arus yang datang.

Dalam lingkungan akuarium, sangat sedikit air laut yang melewati substrat koral. Dengan demikian makanan dan materi lain dalam sistem tersebut akan sangat cepat berkurang. Binatang laut yang dipelihara didalamnya tidak memiliki kemampuan untuk beradapatasi dengan kondisi yang sangat berbeda dengan lingkungannya awalnya ini. Sehingga sering hal tersebut mejadi penyebab kegagalan akuarium laut. Pengawasan dan perawatan aliran materi tersebut oleh karena itu, mejadi hal yang diperlukan agar tercipta lingkungan buatan yang sehat, disamping mejaga kualitas airnya itu sendiri.

Ekosistem Akuarium Laut

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa suatu ekosistem terdiri dari lingkungan fisik (abiotik) , mahluk hidup (biotik), dan aliran materi dan energi (interaksi). Aliran materi dan energi dalam suatu lingkungan akuarium dapat disederhanakan sebagai suatu sistem rantai makanan.

Seperti diketahui, bahwa setiap mahluk hidup makan untuk mendapatkan energi bagi kepentingan proses metabolismenya, untuk membangun jaringan baru, dan atau memperbaiki jaringan yang rusak. Hampir seluruh energi ini berasal dari sinar matahari. Sebagian mahluk hidup dapat langsung menggunakan energi matahari ini, seperti: tanaman, algae, dan bakteri fotosintesis (cyano-bacteria atau algae hijau-biru). Mahluk-mahluk hidup ini menangkap sinar matahari dengan semacam pigmen khusus yang disebut sebagai klorofil, selanjutnya energi matahari ini digunakan untuk menggabungkan karbondioksida dan air untuk membentuk molekul gula (glukosa). Proses ini dikenal sebagai proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis oksigen akan dihasilkan sebagai hasil samping reaksi. Untuk memicu proses-proses dalam sel, gula hasil fotosintesis tersebut kemudian akan dipecah ke elemen semula untuk mendapatkan kembali energi yang tersimpan didalamnya. Proses ini dikenal sebagai respirasi. Dalam proses respirasi oksigen diperlukan untuk membakar gula.

Mahluk hidup lain yang tidak memiliki kemampuan berfotossintesis, menggunakan energi matahari ini dengan cara menkonsumsi mahluk fotosintesis tersebut diatas. Dan begitu selanjutnya sehingga terbentuk suatu rantai makanan. Dalam lingkungan akuarium koral kedua kelompok mahluk ini bersatu dan saling berinteraksi.

Secara umum mahluk hidup tergolong tidak efisien dalam memanfaatkan makanan yang dikonsumsinya. Biasanya hanya 10-20 persen saja dari makanan yang dikonsumsi tersebut menjadi bagian dari tubuhnya. Sisanya hilang sebagai limbah. Dalam kaitannya dengan akuarium laut/koral, pemberian makan menjadi sangat penting artinya, dan karena tidak efisien, maka pakan harus tersedia dalam jumlah banyak agar koral dapat hidup dengan sehat.

Dalam memelihara akuarium koral, sebagai suatu miniatur ekosistem sebenarnya, aliran materi dan energi tersebut diatas harus selalu dijaga agar stabilitas sistem dapat terpelihara. Sisa kelebihan materi harus dikeluarkan dari sistem tersebut dan kekurangannya harus ditambahkan.

Meskipun tampaknya rumit, sebenarnya hal tersebut gampang dilakukan. Suatu ekosistem buatan harus didisain sedemikian rupa sehingga anda dapat duduk dengan tenang dan menikmati sistem tersebut tanpa harus selalu melakukan penyesuaian atau perawatan.

Jumat, 11 Februari 2011

Di Rusia, siput raksasa memonitor polusi udara

Perusahaan air di St. Petersburg, Rusia, menggunakan enam siput sebesar tikus untuk memonitor emisi yang dihasilkan oleh tempat pembakaran limbah.

Kesehatan siput dipantau. Kondisi siput yang menurun menandai kalau adanya residu berbahaya yang dihasilkan oleh limbah. "Mereka adalah kontrol ketat kami. Sekarang kami memperhatikan siput sepanjang waktu," kata Olga Rublevskaya, direktur perusahaan pembuangan air di Vodokanal.

Keenam siput tersebut dibagi menjadi dua kelompok--3 menghirup udara bersih, 3 lainnya menghirup udara yang dikeluarkan oleh corong asap milik perusahaan. Siput-siput dihubungkan dengan sensor yang mengukur denyut jantung dan beberapa tanda vital lainnya.

Ketika sensor menemukan perubahan tingkah laku dan kondisi--dalam arti negatif--dari 3 siput yang bernapas menggunakan udara dari corong, para peneliti dapat menarik kesimpulan kalau ada bahan berbahaya dalam limbah.

Siput dari Afrika ini juga akan membantu untuk mengetahui efek akumulasi jangka panjang akibat penghirupan senyawa. "Siput ini bisa hidup hingga tujuh tahun," kata Sergei Kholodkevich, peneliti lingkungan yang memberikan ide penggunaan siput.

Kholodkevich mengaku kalau ia memilih siput karena hewan itu punya paru-paru. "Mereka bernapas seperti manusia," katanya. Pria yang bekerja untuk Russian Academy of Sciences ini juga mengatakan, "Siput juga punya hidup yang menetap, tidak seperti tikus yang selalu bergerak. Mereka juga punya tempurung yang bisa dipasangi sensor. Sensor juga tidak bisa rusak karena siput tidak menggaruk dan menendang." (Sumber: Associated Press, HowStuffWorks,link)

Ayo kurangi pemakaian produk dalam kemasan sachet

Koordinator Kedai Daur Ulang yang juga penggiat di Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nursalam menyarankan masyarakat untuk mengurangi penggunaan produk dalam kemasan sachet kecil.

"Coba sekarang pikir kalau setiap ibu-ibu rumah tangga memakai sabun cuci kemasan kecil untuk dipakai dalam sehari, berapa sampah yang terakumulasi dan terbuang?" kata  Nursalam saat ditemui Kompas.com akhir pekan lalu. "Lalu kan sekarang ada keluarga tuh yang kalau beli shampo sachet-an. Itu kalau dalam setiap waktu yang sama ada 10.000 orang yang pakai bersamaan. Kan ada 10.000 plastik sachet. Kalau ditotal dalam sebulan, ada banyak sekali itu," lanjut Nursalam.

Menurut Nursalam, masalahnya adalah plastik yang jadi kemasan berdampak sangat besar pada lingkungan. Plastik termasuk sampah yang tidak dapat diurai.

"Bukan berarti saya anti-produk sachet ya. Kecuali kalau emergency, ya mau bagaimana. Tapi kalau secara terus-menerus, itu akan besar dampaknya," papar Nursalam yang telah mengelola kedai daur ulangnya sejak tahun 1995.

Nursalam menyarankan masyarakat membeli produk kemasan besar sekaligus. "Produk kemasan besar itu kan harganya kalau dihitung-hitung juga lebih murah kan. Lalu kalau misalnya beli sabun cuci yang ada wadahnya itu, kan akan mengurangi sampah," katanya.

Hal-hal sepele seperti pemilihan kemasan produk menurut Nursalam perlu diperhatikan agar jumlah sampah bisa dikurangi. Nursalam mengungkapkan, salah satu penyebab menumpuknya sampah adalah karena gaya hidup lingkungan rumah tangga yang kurang ramah lingkungan. (Yunanto Wiji Utomo)

Minggu, 06 Februari 2011

CMS

Kangen rasanya dalama gk bagi2 ilmu lewat blog,maklumm... orang sibuk. Hahahaha.. :p
kali ini q mau bagi ilmu tentang CMS, tp gk serba-serbi tentang CMS yg akan d bahas sekarang ni melainkan langsung k bagaimana cara membuat web yg bagus dalam waktu singkat.
coba tebak CMS ap yg d gunaka...???

iya betulll, JOOMLA, CMS yg satu ni mng sangat membatu dikala terjadi permintaan web mendadak da gitu masuk kata gori Open lg..! asik kan, kalau qt gk bisa edit lewat halaman Admin lewt script pun jadi... ;)

ni beberapa link utk Download Joomla 1.5 & tutorial nya..
http://www.ziddu.com/download/13690603/Joomla_1.5.9-Stable-Full_Package.zip.html

http://www.ziddu.com/download/13690505/TutorialJoomla.zip.html

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More