Rabu, 13 Juni 2012

Fakta-Fakta Ilmiah yang Tidak Berlaku di Film Hollywood

Add caption
Apa yang sobat pikirkan pertamakali saat membaca judul diatas..? kejadian aneh, tidak masuk akal atau hal-hal lain yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata :D. Kalau sobat berfikir begitu sobat tidak sendiri karena saya dan kebanyakan yang lain juga pasti berfikiran sama dengan sobat, judul ini saya temukan saat sedang iseng berkunjung di salah satu
situs yang membahas tentang sains. apa saja Fakta-Fakta Ilmiah yang Tidak Berlaku di Film Hollywood itu sobat..? berikut ini adalah Fakta-Fakta Ilmiah yang Tidak Berlaku di Film Hollywood yang dimaksud. ;)


Fakta-Fakta Ilmiah yang Tidak Berlaku di Film Hollywood, Fakta-Fakta Ilmiah yang Tidak Berlaku di Film Hollywood


  • Gerak Jatuh Bebas

Akibatnya: Mobil Tidak dapat Menyeberangi Jembatan Putus
Level: Kelas 1 SMP

Kita semua paham kalau film kartun, ketika seorang tokoh karakter berdiri di udara dan jatuh ketika sadar ia tidak menginjak tanah, melanggar hukum gravitasi. Tetapi dalam film-film seperti Speed dan film-film aksi yang menunjukkan pelompatan jembatan, pelanggaran hukum gravitasi tetap ada. Ini mengapa para pesulap tidak ingin menunjukkan aksi melompati potongan jembatan yang putus. Di dunia nyata, mobil seberapa cepatpun tidak akan dapat melewati jembatan putus. Fakta ini ada dalam hukum gerak dasar yang kita pelajari di sekolah. Hanya gerak parabola yang mungkin melewati sebuah jembatan putus. Ambil contoh ketika seorang pelompat jauh ingin melakukan aksinya. Walau begitu, mobil tidak mungkin seperti roket atau meriam yang harus mengambil sudut tertentu ke atas sebelum melompat. Mobil hanya bergerak lurus ke depan dan secepat apapun, gravitasi akan segera menariknya ke bawah dan gagal menyeberangi jembatan putus. Pada saat gempa tahun 1989 di San Francisco, seorang pengendara melihat celah di jembatan dan mencoba secepat mungkin agar dapat melewatinya, mungkin karena melihat adegan di film. Sayangnya, karena hukum fisika di dunia nyata berbeda, mobil tersebut jatuh.
  • Hukum Gaya Gesek

Akibatnya: Peluru dari Moncong Pistol tidak Menimbulkan Api
Level: Kelas 1 SMP

Hukum gesekan mengatakan semakin rendah gesekan, maka semakin sedikit gaya yang terbuang. Para insinyur berjuang untuk memberikan benda bergerak gaya gesek seminimal mungkin. Mobil balap misalnya, memiliki ban yang gaya geseknya sangat rendah sehingga mampu meluncur dengan cepat. Hal yang sama berlaku pada peluru di pistol. Agar peluru dapat bergerak sangat cepat, gesekan harus dikurangi seminimal mungkin. Kemunculan api dari moncong senjata api menunjukkan kalau banyak gesekan yang terjadi antara peluru dengan wadahnya. Hal ini berarti senjata tersebut efisiensinya buruk. Tetapi di film, untuk menunjukkan kalau senjata api ditembakkan, pembuat film terpaksa harus melanggar hukum fisika ini. Kadang dalam film, sebuah pistol atau senjata mesin menunjukkan api yang besar dari moncongnya.

Akibatnya: Peluru yang Luput dari Sasaran tidak Menimbulkan Percikan

Api dari moncong peluru merupakan gesekan antara peluru dengan moncong senjata api. Jika gesekan ini besar, maka moncong akan cepat aus dan rusak. Para insinyur senjata api memilih memakai peluru dengan pelapis timbal untuk menghilangkan efek ini. Timbal lebih lembut namun padat sehingga tidak menggores moncong senjata api. Selain mempercepat peluru, tidak adanya api letupan dari moncong senjata api membantu menghilangkan petunjuk sumber tembakan dan membuat musuh kebingungan. Dan ini juga berakibat pada posisi akhir peluru. Ketika menghantam dinding atau sedikit meleset dari sasaran, tidak akan ada muncul percikan api. Tetapi di film, kembali, ketika peluru luput dari target (dan targetnya umumnya manusia), akan muncul percikan. Percikan hanya muncul ketika peluru yang digunakan adalah baja atau logam keras lainnya yang mengenai permukaan keras seperti batu. Hal ini karena pecahan kecil bahan yang ditabrak terpanaskan, terbakar, dan terlontar, sama halnya dengan gesekan peluru dan moncong senjata tadi. Dengan peluru modern, hal ini tidak dapat terjadi dan sepertinya Hollywood mengabaikan masalah ini demi kerennya film action mereka.

  • Perambatan Gelombang Suara

Akibatnya: Suara tidak dapat merambat di ruang angkasa
Level: Kelas 2 SMP

Setiap gelombang untuk merambat memerlukan medium, kecuali gelombang elektromagnet. Tanpa mediumnya, gelombang tidak dapat merambat. Gelombang suara memerlukan medium udara untuk dapat merambat. Di ruang angkasa, tidak ada udara. Jadi, tidak ada suara. Agar dapat berkomunikasi,astronot menggunakan gelombang radio yang terdapat didalam helmnya. Banyak film ruang angkasa melanggar hukum ini. Star wars, Serenity, atau Starship Troopers misalnya. Tentu saja, film tersebut akan bisu bila memaksakan hukum fisika ini dalam aksi perang luar angkasanya. Tetapi memang seperti itulah. Menariknya, tidak semua film seperti ini. Film Alien misalnya, dengan tepat menyatakan “In space, nobody can hear your scream.” Untuk empirisnya, coba lihat rekaman-rekaman berita tentang luar angkasa seperti pendaratan manusia di bulan.

  • Kecepatan Rambat Gelombang dan Nada

Akibatnya: Suara Berubah Ketika Kecepatan Berubah
Level : Kelas 2 SMP

Nada yang anda dengar tergantung pada panjang dan amplitudo gelombang suara yang anda dengar. Keduanya tergantung pada kecepatan gerak gelombang. Getaran yang lambat nadanya akan berbeda dengan getaran yang cepat. Tapi dalam film dengan adegan gerak lambat, seringkali kita dengar nada suara yang muncul tidak berubah. Kenyataannya, bila anda memperlambat gerakan dua kali, frekuensi semua suara akan jatuh satu oktaf. Suara perempuan akan terlihat seperti suara laki-laki. Nada C tengah misalnya, merupakan manifestasi osilasi gelombang suara dengan frekuensi 256 getaran per detik. Bila waktu melambat, getaran per detik akan berkurang, dan nada yang terdengar menjadi lebih rendah.

  • Perbedaan Kecepatan Gelombang

Akibatnya: Suara tidak secepat Cahaya
Level: Kelas 2 SMP

Kita memperoleh fakta ini hampir setiap kali hujan lebat terjadi. Kilat selalu muncul lebih dahulu daripada petir. Walaupun di tempat awal terjadi, kilat dan petir terjadi beriringan, tapi cahaya (kilat) lebih cepat daripada suara (petir). Akibatnya, petir datang belakangan dan ini digunakan oleh para meteorolog untuk mengukur tingginya tempat terjadinya kilat. Tetapi, hal ini tidak berlaku dalam banyak jenis film Hollywood. Dalam film tentang pesawat tempur, wujud pesawat terlihat beriringan dengan suaranya. Begitu juga, gambar ledakan di suatu tempat yang jauh terlihat bersamaan dengan suara ledakannya. Letusan gunung berapi terdengar bersamaan dengan keluarnya api dari gunung.

  • Hukum Aksi Reaksi

Akibatnya: Tendangan Maut melukai Jagoan
Level: Kelas 1 SMA

Hukum aksi reaksi juga disebut Hukum Newton III. Ia mengatakan kapanpun ada aksi di satu arah maka ada reaksi pada arah berlawanan. Jika sebuah senapan menembakkan peluru ke depan, maka pemegang senapan akan tertarik ke belakang. Begitu juga, ketika anda melompat ke depan di sebuah sampan yang diam, sampan akan terdorong ke belakang. Contoh lain yang lebih umum adalah mobil yang direm mendadak. Orang akan terdorong ke depan padahal mobil telah berhenti. Dalam film yang bagus, seperti Men in Black, seorang tokoh terlempar ke belakang ketika menembakkan senjata api dengan energi sangat tinggi. Sayangnya, kebanyakan film tidak seperti ini. Dalam film Star Trek dan Star Wars, pesawat antariksa (Enterprise atau Millenium Falcon) berhenti mendadak setelah kecepatan luar biasa tinggi. Tapi, orang dan benda di dalam pesawat tidak terlempar menghantam kaca depan dan berderai. Begitu juga, ketika seorang tokoh menembakkan shotgun, ia tidak terdorong ke belakang. Dan pada hampir semua film action bela diri, seorang ahli bela diri yang menendang lawannya hingga terlempar jauh, tidak terdorong ke belakang dan terluka. Hal-hal ini semuanya melawan hukum kekekalan momentum.

  • Hukum Kekekalan Momentum

Akibatnya: Ledakan Sangat Berbahaya
Level: Kelas 1 SMA

Hukum kekekalan momentum adalah turunan dari hukum aksi reaksi. Ketika sebuah benda besar meledak menjadi benda kecil, maka kecepatan benda kecil akan lebih besar. Dalam sebuah ledakan misalnya, bagian-bagian kecil yang terpecah dari benda yang meledak akan terlontar ke berbagai arah dan memberikan dampak besar bagi benda yang dihantamnya. Prinsip ini digunakan dalam berbagai jenis senjata ledak seperti granat, bom, dan ranjau. Di dunia nyata, ketika anda berada tidak jauh dari lokasi ledakan granat, anda akan terluka parah, akibat pecahan-pecahan granat yang terlontar ke berbagai arah. Tetapi di film, anda tidak akan apa-apa. Ledakan granat di samping seorang tentara di film hanya membuat sang tentara memanggil temannya untuk maju. Begitu juga, seringkali kita melihat seorang jagoan berjalan membelakangi rumah yang ia ledakkan, dengan santai dan cool! Di dunia nyata, sang jagoan akan tersungkur tewas karena benda-benda yang terlontar dari ledakan atau tertimpa benda hasil ledakan yang jatuh dari udara.

  • Arus Listrik

Akibatnya: Kematian Karena Listrik di Bak Mandi Kecil Kemungkinannya
Level: Kelas 3 SMA

Dalam film, metode pembunuhan dengan menyetrum korban dengan listrik yang mengalir di bak mandi merupakan hal yang umum. Walau begitu, dalam realitas hal ini sulit terjadi. Pernah melihat tukang las menggunakan mesin las busur. Tukang las dapat memengang logam yang dilasnya padahal dalam ada arus listrik besar mengalir dari mesin las. Karena logam tersebut konduktor, seharusna tukang las tersengat dan mati. Tetapi tidak, arus listrik tidak mengalir serampangan. Ia langsung turun ke bumi sebagai medan netral terbesar. Sejauh tukang las menghubungkan logam tersebut dengan tanah, maka arus listrik besar yang datang dari las akan langsung mengalir ke tanah. Hal ini disebut pentanahan (grounding) oleh teknisi listrik. Pada rumah-rumah tipe lama dengan bak mandi, umumnya terdapat saluran logam (pipa tembaga) langsung dari bak mandi ke tanah. Saluran ini dapat berfungsi sebagai pentanahan jika ada aliran listrik mengalir ke air di bak mandi. Kemungkinan mati memang tetap ada, jika manusia yang menjadi saluran pentanahannya. Petir yang menyambar orang misalnya. Dalam kasus ini, orang tersebut menjadi saluran pentanahan bagi petir tegangan tinggi. Arus listrik dalam perjalanannya melewati jantung dan membuat serangan jantung, sebelum masuk ke tanah. Begitu juga saat tubuh basah lalu menggunakan alat listrik (misalnya pengering rambut), sebuah kebocoran arus listrik sangat berbahaya bagi orang tersebut. Pada rumah-rumah tipe baru, bak mandi tidak memiliki saluran logam (biasanya diganti pipa PVC). Namun biasanya dalam bak mandi modern terdapat sebuah sekring pengaman. Ketika arus listrik mengalir, sekring akan jatuh dan memutuskan arus listrik.

Kimia

  • Reaksi Pembakaran

Level: Kelas 2 SMA
Akibatnya: Bensin Tidak Terbakar oleh Rokok

Reaksi pembakaran terjadi akibat adanya oksigen. Tanpa oksigen tidak ada pembakaran seperti halnya lilin yang tidak menyala ketika ditutup gelas. Bensin sebagai bahan bakar mobil hadir dalam bentuk cair dan dalam bentuk cair, bensin lebih sulit terbakar dari bentuk gas. Hal ini karena oksigen adalah gas. Ketika bensin disundut dengan rokok, ia tidak akan menyala. Bensin cair justru memadamkan rokok tersebut. Bensin hanya dapat menyala ketika disundut dengan api seperti korek api. Tetapi di film action (contohnya Die Hard II), seorang aktor cukup melemparkan rokoknya ke genangan bensin dan api muncul. Begitu pula pada adegan tabrakan atau tembakan di tangki bahan bakar. Di film, mobil akan meledak gara-gara di tembak di tangki pembakaran atau cukuplah terbalik ketika tabrakan. Ini tidak terjadi di dunia nyata, kecuali bahan bakar mobil tersebut adalah gas. Hal ini kembali, karena gas oksigen lebih mudah tercampur dengan gas bensin daripada cairan bensin. Padahal kendaraan menggunakan bensin cair untuk berjalan.

Akibatnya: Peluru dari Pistol tidak Meledakkan Mobil

Dalam film seperti Jaws, Casino Royale, dan Matrix Reloaded, ada saat dimana seorang pemain menembakkan senjatanya ke tangki mobil dan mobil meledak dengan dramatis. Dengan prinsip yang sama seperti di atas, hal ini tidak akan terjadi di dunia nyata. Memang benar jika yang ditembak adalah tangki berisi uap bensin, gas propana, hidrogen, atau oksigen. Tetapi diperlukan mekanisme yang lebih rumit. Harus ada satu lubang kecil di tangki, kemudian ada api, dan ada gas di dalam tangki yang menguap hingga titik tekanan berlebih. Hal ini tidak dapat dicapai oleh peluru karena peluru akan menembus sisi lain dari tangki dan menciptakan dua lubang. Akibatnya, gas bocor lewat dua lubang dan segera lepas dari tangki sebelum mencapai titik tekanan berlebih (dengan asumsi ada api di sekitar tangki). Pada saat ditembak atau tabrakan, masih belum cukup udara dan bensin dalam bentuk gas di ruang bakar untuk menyebabkan ledakan. Hal ini penting karena insinyur otomotif atau perancang tangki gas (mungkin di Indonesia berbeda, misalnya kasus ledakan tabung gas) tidak ingin rancangannya tahu-tahu meledak ketika tabrakan atau tangki bensin terbuka.

  • Peluruhan Radioaktif

Akibatnya: Radioaktif tidak berpendar
Level: kelas 3 SMA

Pada saat peluruhan radioaktif, reaksi yang terjadi tidak memancarkan cahaya tampak. Foton yang terpancarkan dari reaksi adalah foton energi tinggi yang berarti lebih pendek dari panjang gelombang cahaya tampak. Itu mengapa radioaktif berbahaya, fotonnya berenergi tinggi dan mampu merusak jaringan tubuh (belum lagi partikel lain yang dipancarkannya). Dalam film yang melibatkan radioaktif, seringkali kita lihat bahan radioaktif berpendar dalam cahaya lampu biasa. Anda bisa berkunjung ke museum geologi Bandung. Di museum ini terdapat koleksi batuan radioaktif dan lihat saja, mereka tidak berpendar. Batuan ini terlihat berpendar hanya jika disinari dengan cahaya ultraviolet.

Teknik

  • Teknik Senjata

a. Pengokangan Senjata

Dalam film (misalnya Die Hard), sering ada adegan dimana seorang tokoh menodongkan senjata api ke kepala musuhnya. Untuk menegaskan kalau dia serius, sang tokoh mengokang pistol sehingga berbunyi “klik”. Hal ini dimaksudkan menunjukkan kalau senjata api tersebut telah dibuka kuncinya dan siap menembak. Di dunia nyata, kokang pistol (bagian ibu jari) tidak lagi digunakan. Yang ada adalah kunci penembak di jari telunjuk. Pistol dengan kokang sudah tidak lagi digunakan 150 tahun lalu, dan tampaknya film-film modern masih ketinggalan teknologi. Jika pistol modern tetap menggunakan kokang seperti di film, maka setiap kali akan menembak, penembak harus mengokang pistolnya (seperti senapan angin). Anehnya ini tidak terjadi di film karena setelah dikokang, pistol dapat ditembak berkali-kali. Lebih konyol lagi bagaimana film menunjukkan penggunaan shotgun. Dengan cara yang sama, pengguna dalam film mengokang shotgunnya (gerak maju mundur) untuk menegaskan maksudnya. Hal ini di dunia nyata adalah tindakan yang salah karena kokang tersebut berfungsi sebagai tempat pembuangan selongsong peluru bekas tembak. Ketika akan ditembakkan namun kokang shotgun digerakkan, peluru akan jatuh dan aksi menembak gagal (kecuali dimasukkan peluru baru).

b. Peredam

Dalam film Die Hard 2 dan James Bond, terlihat seorang penembak menggunakan peredam dan tembakannya menjadi tidak terdengar. Di dunia nyata, hal semacam ini tidak ada. Suara yang dihasilkan senjata api sangat nyaring, sama nyaringnya dengan suara mesin jet. Tidak ada cara meredam suara senyaring itu hingga sekarang. Peredam hanya menurunkan suara senjata api dari 140-160 desibel menjadi 120-130 desibel, setara dengan suara pukulan palu. Ini masih cukup nyaring. Peredam ditujukan untuk pertempuran di medan nyaring seperti di daerah ribut, bukan di daerah sepi.

c. Senjata Mesin

Dalam film seperti Starship Troopers, The Mummy, Commando, dan Scarface, ditunjukkan bagaimana seseorang menggunakan senjata mesin untuk membunuh banyak orang. Dan lebih parah lagi, pelurunya seolah tidak habis-habis. Hal ini tidak terjadi di dunia nyata. Ada alasan kenapa ia disebut senjata mesin, karena laju keluarnya peluru tidak dapat dikontrol, ia terjadi otomatis. Sebuah M4 Carbine mengandung 30 peluru dapat habis dalam empat detik saja! Sebuah senjata mesin full otomatis rata-rata mengeluarkan 700 peluru per menit! Padahal tentara rata-rata membawa 210 peluru saja dan itu sudah cukup berat. Pada dasarnya, mesin otomatis ditujukan bukan untuk membunuh, tetapi untuk mengalihkan perhatian. Ketika mendengar serangan senjata mesin, musuh akan menunduk, dan hal ini dapat dipakai tentara untuk mengkoordinasikan posisinya. Dan pada giliran menembak target, mereka akan lebih memilih pistol atau senapan sniper non otomatis.

d. Jaket Anti Peluru

Jaket anti peluru di film terlihat bukan hanya mampu menahan tembakan pistol tetapi juga senjata mesin. Hal ini tidak terjadi di dunia nyata. Sebuah rompi anti peluru hanya mampu menghadapi satu dua peluru dari pistol. Ketika senjata mesin yang menembaknya, rompi akan hancur. Lebih jauh, rompi anti peluru sangat berat (16 kg) dan jarang dipakai oleh polisi karena beban ini akan mempengaruhi gerak mereka. Lebih lanjut, rompi anti peluru hanya dapat efektif pada tembakan dari jarak lebih dari 14 meter. Lebih dekat dari itu, pistol tetap akan menembus.

e. Panah

Dalam film, terpanah berarti mati. Hal ini seperti ditunjukkan dalam film-film Cowboy lawan Indian atau Legolas dari Lord of the Rings. Kenyataannya panah dan proyektil panjang melukai sasaran untuk jangka panjang, berbeda dengan pistol yang membunuh seketika. Panah cenderung menempel pada luka dan korban dapat bertahan lama menahan sakit oleh panah. Tidak mengherankan bagi pemburu yang menggunakan panah menemukan hewan buruan yang dapat lari walaupun badannya terkena panah.

  • Teknik Komputer

a. Hacking

Film Die Hard memperlakukan hacking seperti sihir untuk mengisi lubang plotnya. Dengan memasukkan kekuatan hacking, masalah plot dapat tertutupi seperti mematikan lampu merah di jalan raya atau menggerakkan web cam. Hal ini tidak dapat dilakukan di dunia nyata karena sistem-sistem tersebut tidak berhubungan dan memiliki pemprograman yang berbeda.

Film Swordfish juga termasuk tidak realistik dalam masalah hacking. Film ini menunjukkan kalau seorang hacker dapat mencuri apapun dengan kekuatan komputer. Hal ini berasumsi kalau dalam sistem keuangan modern, seorang pencuri dapat mengambil miliaran dollar tanpa diketahui. Walaupun uang yang ada sebenarnya bit-bit informasi elektronik, tetap akan ada sistem pengamanan yang mampu membedakan apakah sesuatu hilang dari depositnya.

Film The Net yang dibuat tahun 1995 membesar-besarkan internet terutama nilai dari informasi yang disimpan di dalamnya. Dengan mengubah profil seseorang dari orang sukses menjadi seorang penjahat, film ini dihabiskan oleh sang korban berlari dari kejaran berbagai tokoh. Jika kita lihat, perubahan identitas di dunia internet sesungguhnya sangat tidak serius. Situs jejaring sosial penuh dengan profil palsu dan ketika ada yang mencuri identitas (katakanlah password bank), korban dapat mengadu pada pihak bank dan mengisi sejumlah besar formulir.

 Film Terminator memberikan gambaran komputer yang dapat menjadi sadar dengan sendirinya seperti robot yang tiba-tiba hidup. Hal ini sangat tergantung pada teknologi dan teknologi komputer masa kini sangat tidak mampu, apalagi seperti dalam film War Games yang menggunakan superkomputer NORAD tahun 1980an.

Independence Day tampaknya merupakan film paling konyol dalam menggunakan komputer. Dalam film ini, sebuah PowerBook digunakan untuk menyebarkan virus ke komputer Alien. Bukan hanya Alien ini berbeda secara biologis dengan manusia, ia juga berbeda secara teknologis. Sistem operasinya akan sangat berbeda begitu juga berbagai aspek komputasi yang dimilikinya.

  • Teknik Bela Diri

Di masa kini, sedikit orang yang belajar ataupun berkelahi dengan tangan kosong. Cukup wajar jika kita percaya kalau banyak teknik bela diri di film memang sesuai realitas. Walau begitu, ketika anda menyaksikan pertandingan karate atau bela diri lainnya di SEA Games atau event olah raga lainnya, bela diri terlihat tidak sekeren di film. Tentu saja karena bela diri di film telah dirancang demikian sehingga terlihat keren, tapi beberapa aspeknya terlihat tidak sesuai dengan realitas bagi seorang ahli bela diri sekalipun.

a. Tinju

Ketika seorang tokoh di film meninju seseorang, ia terlihat tenang-tenang saja. Di dunia nyata, ketika kita meninju sesuatu, kita akan merasa kesakitan. Hal ini bukan karena latihan tapi karena struktur genggaman tangan manusia yang memang rapuh. Bahkan petinju dapat mengalami cedera tangan jika salah memukul. Tangan manusia terdiri dari lima jari dan untuk memberikan pukulan yang efektif, kelima jari ini harus tersusun dengan baik. Sedikit kesalahan maka berakibat fatal bagi tulang-tulang jari.

b. Kepala

Di film umumnya jagoan memukul lawannya di kepala. Kembali, hal ini tidak sesuai realitas. Pukulan di kepala adalah pukulan yang paling tidak efektif. Hal ini karena tengkorak adalah tulang terkeras di tubuh manusia. Hal ini penting untuk melindungi alat indera dan otak. Jika kita memukul kepala, lebih besar kemungkinan tangan yang terluka. Terlebih lagi karena kepala manusia memiliki banyak bagian tajam. Jadi, memukul kepala ibarat memukul dinding dengan duri. Lebih parah lagi jika pukulan mengenai gigitan karena mulut mengandung banyak bakteri yang dapat menginfeksi luka bekas gigitan.

c. Tendangan

Karena tinju adalah gerakan yang berbahaya bagi orang yang melakukannya, bagaimana dengan tendangan? Masalahnya, tendangan adalah gerakan yang tidak efektif. Memang terlihat efektif karena kaki lebih keras dari tangan, tetapi lawan akan lebih mudah menghindar. Tendangan melibatkan bidang pada ruang yang lebih sempit dari tangan dan memberikan ketidakseimbangan bagi tubuh. Sering sekali anda lihat di SEA Games, penendang malah terjatuh karena kaki tumpuannya diserang. Tendangan merupakan gerakan yang lebih sulit dilatih daripada pukulan. Walaupun kaki mungkin tidak terluka, tetapi kemaluan dan kaki tumpuan menjadi daerah terbuka dan mudah diserang.

d. Naluri

Dalam pertarungan tangan kosong di dunia nyata, ada yang disebut telegrafing. Telegrafing adalah naluri dasar yang dimiliki tubuh manusia untuk melindungi diri. Secara evolusioner, kita telah memiliki DNA yang memberi tahu kita apakah musuh berniat menyerang kita atau tidak. Ini menjelaskan kenapa seorang petarung dalam SEA Games dapat dengan mudah menghindari serangan lawannya. Berbagai gerakan mengelak telah disediakan oleh tubuh manusia untuk persiapan seandainya terjadi perkelahian. Akibatnya, akan lebih mudah bagi lawan untuk menyerang anda jika anda menyerang lebih dahulu. Dengan kata lain, mode pertarungan tertanam dalam diri anda dan mode ini dapat menyala ketika ada serangan yang terkoordinasi seperti memukul sambil berteriak.

e. Petarung

Dalam pertarungan, prinsip seleksi alam juga berlaku. Seorang yang tidak pernah dipukul akan sulit memukul. Film yang paling mendekati hal ini adalah Fight Club. Dengan tepat film ini menunjukkan bagaimana sesungguhnya seorang petarung di dunia nyata. Seorang petarung adalah seorang yang beradaptasi dengan lingkungan pertarungan. Masalahnya menang atau kalah bukan masalah pengendalian diri atau berbagai masalah ketenangan jiwa yang dibicarakan oleh para master di film. Di dunia nyata, masalah menang atau kalah datang dari ketangguhan, baik dalam kegigihan melawan rasa sakit maupun dari kegigihan menyerang musuh. Konsekuensinya adalah pemenang dalam pertarungan umumnya adalah orang yang membabi buta dan dalam keadaan mabuk. Dalam keadaan trans semacam ini, individu tidak merasakan sakit dan terus menyerang hingga akhirnya sang lawan kalah. Dengan kata lain, orang paling ganas (marah) atau paling mabuk adalah petarung yang lebih baik, bukannya orang yang paling tenang dan waras.

  • Teknik Kedokteran

Ada beberapa cara yang dipandang Hollywood sebagai cara menyelamatkan nyawa manusia dalam film. Cara-cara ini di dunia nyata tidak segampang di film.

a. CPR

CPR atau cardiopulmonary resuscitation adalah sebuah tindakan berbahaya dan seharusnya menjadi cara terakhir jika memang tidak ada cara lain untuk menyelamatkan manusia. Lebih jauh, CPR membutuhkan keterampilan yang tidak sembarang orang bisa melakukannya. CPR yang dilakukan baik sekalipun dapat berdampak buruk jika memang menyelamatkan orang. Hal ini karena dalam prosedur CPR ada proses menekan dada korban. Dalam proses ini, apalagi di dunia nyata, seseorang yang panik dapat menekan terlalu keras dan mematahkan rusuk korban. Akibatnya bukannya menyelamatkan nyawa orang yang di beri CPR, tapi malah CPR sendiri yang membunuhnya karena rusuk yang patah dapat menusuk jantung atau paru-paru. CPR hanya punya reputasi menyelamatan korban dua hingga lima persen dari seluruh kasus.

b. Defibrilator

Defibrilator adalah alat pengejut yang biasa diberikan pada orang di film yang akan mati. Alat ini memberikan kejutan listrik sehingga katanya memicu kembali jantung yang telah berhenti berdenyut. Pada dasarnya, defibrilator bukan ditujukan untuk itu. Defibrilator ditujukan untuk mengembalikan irama detak jantung. Artinya, jantung orang yang diberi defibrilator adalah jantung yang telah berdenyut hanya tidak sesuai dengan irama yang seharusnya, bukannya jantung yang tidak berdenyut lagi. Tidak ada gunanya menggunakan defibrilator pada orang yang jantungnya tidak berdenyut lagi.

c. Mengambil Peluru dari Luka

Dalam berbagai film, bahkan di film Merah Putih, seorang dokter segera mengambil peluru dari luka tembak seorang korban. Tindakan ini diharapkan menyelamatkan nyawa orang yang tertembak. Kenyataannya tidak demikian. Peluru yang menembus tubuh manusia sangat berbahaya untuk segera diambil. Hal ini karena peluru tersebut panas. Jika salah mencabut, peluru yang panas justru melukai jaringan lain yang awalnya tidak terkena peluru. Studi pada 58 pasien luka tembak di bahu setelah empat bulan pelepasan (oleh dokter di lab), menemukan 51 orang mengalami rasa sakit berkelanjutan karena kerusakan jaringan dan sebagiannya mengalami kelumpuhan di daerah lengan. Cara yang lebih baik adalah menutup luka langsung dan segera melarikan korban ke rumah sakit.

d. Memasukkan Benda ke Mulut Orang yang Kejang

Dalam film Alien terdapat prosedur yang kelihatannya menyelamatkan orang yang kejang yaitu dengan memasukkan benda ke mulut orang tersebut. Hal ini datang dari asumsi yang salah kalau orang yang kejang dapat menggigit lidahnya atau menutup mulut hingga jalur udara tersumbat dan mati kehabisan napas. Memang benar rahang korban kejang akan berderik saat kejang, dan dapat merusak lidah, namun hal ini tidak lebih berbahaya dari mengganjal mulutnya dengan sesuatu agar mulutnya tetap terbuka. Hal ini bukan hanya dapat merusak gigi karena rahang manusia sangat kuat ketika menggigit (apalagi saat kejang), ia juga dapat berpotensi membuat korban tercekik jika benda penahan tersebut terlontar ke dalam saluran udara di mulutnya.

e. Menutup Luka dengan Pita Pengikat

Dalam film seperti Die Hard dan Jurassic Park, seorang korban tembak segera mengikat bagian atas dan bawah luka agar pembuluh darah tidak mengalirkan darah ke luka dan menghasilkan pendarahan hebat. Hal ini berbahaya karena segera mematikan jaringan yang tertutup. Jika yang tertembak lengan, maka dengan memotong aliran darah, bagian bawah tangan akan segera kehabisan aliran darah dan apabila di biarkan akhirnya akan mati. Pembalutan seharusnya diberikan langsung pada luka dan tujuannya untuk menutup pendarahan agar tidak bocor, bukannya menghentikan aliran darah ke bagian lain tubuh. Setelah luka ditutup, korban harus segera dilarikan ke rumah sakit.

  • Teknik Penerbangan


a. Kehabisan Bahan Bakar di Udara

Pernah dengar beritia pesawat LaGuardia yang kehilangan mesinnya saat ditabrak kawanan burung? Pesawat ini dapat bertahan di udara selama empat menit dan mendarat lembut di atas sungai Hudson. Di film, ketika pesawat kehabisan bahan bakar, maka pesawat akan jatuh dan membunuh penumpangnya. Para insinyur pesawat telah memikirkan hal ini dan tidak ingin pesawat mereka jatuh gara-gara kurang uang untuk membeli bahan bakar. Ketika pesawat udara kehabisan bahan bakar, maka ia akan berfungsi seperti layangan. Ini artinya, pesawat tidak dapat melaju, tapi dapat turun dengan sudut rendah. Lokasi datar menjadi tempat yang aman bagi pesawat yang kehabisan bahan bakar. Ketika kehabisan bahan bakar, pilot cukup mencari tempat yang aman untuk mendarat dalam posisinya yang terus jatuh. Jadi Indiana Jones tidak perlu melompat dengan parasut dari pesawatnya yang kehabisan bahan bakar.

Biologi

1. Kalajengking

Dalam film James Bond, kalajengking digunakan untuk membunuh sang mata-mata. Walaupun ada ribuan spesies kalajengking dan hanya 25-50 yang beracun, mungkin sang penjahat menggunakan kalajengking yang beracun. Sayangnya secara statistik kemungkinan orang dewasa mati karena tersengat kalajengking hanyalah satu persen, sementara anak-anak 10%. Tetapi, kalajengking, sekalipun berbisa, tetap berperilaku seperti kalajengking. Ketika bertemu sesuatu yang lebih besar darinya, ia akan bersembunyi dan mencoba kabur.

http://www.faktailmiah.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More