Penggunaan freon yang berlebiah dewasa ini mengakibatkan berlubangnya lapisan ozon di udara, padahal ozon sangat dibutuhkan oleh bumi untuk menangkal radiasi matahari agar suhu bumi tetap terjaga pada suhu norma. berlubangnya ozon pada lapisan udara dapat mengakibatkan pemanasan pada permukaan bumi dan dalam waktu lama dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang memungkinkan menjadi sumber bencana alam seperti, longsor, hujan badai, banjir, dan lain sebagainya.
Sejumlah dosen dan mahasiswa Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), melakukan penelitian untuk mengadakan penelitian. Dan hasilnya adalah mereka menekukan Hycool , bahan pendingin campuran yang dapat digunakan untuk pengganti freon yang selama ini digunakan untuk AC. bahan ini selain lebih hemat energi juga ramah lingkungan karena tidak melepaskan zat-zat keudara yang dapat merusak ozon.
Kepada wartawan, Prof Aryadi mengatakan, penelitian tersebut dilakukan sekitar 1983 karena saat itu terjadi krisis energi yang berdampak pada industri. Bersama sejumlah dosen dan mahasiswa ITB, pihaknya lalu mengadakan penelitian khusus untuk mencari bahan pendingin yang hemat energi. Hycool adalah tiga bahan pendingin hidrokarbon, yaitu HCR-12, HCR-22 dan HCR-134a. Ketiga bahan ini memberikan tiga keunggulan, hemat energi/listrik, ramah lingkungan karena tidak merusak ozon dan tidak mengakibatkan pemanasan global, serta bisa memperpanjang usia kompresor AC.
Dengan menggunakan Hycool kita dapat menghemat 12 - 24 % listrik. jika hal ini diterapkan oleh masyarakat, maka jumlah energi yang dapat dihemat akan cukup besar dan bagi PLN, dengan penghematan semacam ini dapat menghemat cadangan listrik yang ada. Selain itu Selain Hycool juga lebih ringan daripada freon. Dengan menggunakan bahan pendingin ini, kinerja AC tidak berubah. Dinginnya tetap sehingga kenyamanannya pun tetap bisa dirasakan.
0 komentar:
Posting Komentar