katanya.
Menurut Wahyu, pihaknya saat ini telah menyediakan dua kolam khusus bagi
pengunjung WSI yang ingin terapi dengan menggunakan ikan Garra Rufa.
Setiap kolam yang diisi 1.500 ikan Garra Rufa digunakan untuk enam orang. "Pada saat kaki dimasukkan ke dalam kolam, ikan tersebut langsung menggigit. Tapi tidak sakit kok, hanya pertamanya geli, tapi seterusnya
enak," ujarnya.
Ketika ikan itu menggigit, lanjut dia, ikan tersebut mengeluarkan enzim unik bernama dithranol (anthralin) yang dapat menghambat pertumbuhan sel kulit yang terlalu cepat. Oleh karena itu, gigitan ikan itu dipercaya
dapat membantu mereka penderita penyakit kulit seperti psoriasis.
Selain itu, manfaat dari terapi tersebut di antaranya mampu memproses eksfoliasi (pengelupasan kulit mati) yang lebih alami dan organik, meningkatkan penyerapan kelembaban kulit, memperlancar sirkulasi darah, mengurangi dan mengaburkan bekas luka, membantu peremajaan kulit,
membuat kulit lebih halus dan bersih dan lainnya.
Bagi para pengunjung yang mencoba terapi tersebut dikenakan tarif
tambahan senilai Rp30 ribu dengan durasi waktu selama 20 menit.
"Pengunjung yang ikut terapi ini setiap harinya lumayan banyak. Bahkan
kalau hari libur di atas seratus orang," katanya.
SPA Garra Rufa ini awalnya hanya sebatas di negara Turki, namun kiniberkembang di negara-negara lain seperti China, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan Malysia.
katanya.
0 komentar:
Posting Komentar